16 september 2013

BLA BLA BLA OF THE PLA PLA :p

Gue yang terlalu ironis menjadi lelaki yang belom jelas masa depannya, untuk mempunyai pasangan mungkin gue butuh sebuah antisipasi subtensi yang mungkin terlalu lama dan panjaaaaaang waktunya.
Ga cukup kalo hanya sepintas atau seklebat aja, gue butuh orang yang bisa bikin gue tenang. Yang gue takutin disini adalah jika ada seseorang yang mungkin bisa gue cintai termakan rayuan oleh orang lain yang sifatnya merusak habitat cinta. Habitat cinta mungkin ga bakal terganggu, tetapi ekosistem alam rindu yang semakin mengancam gue, aaaahhh..... :"(

Tapi jika seseorang itu membuka jalan buat gue untuk masuk kedalam negeri yang dia punya, mungkin aja gue harus hati-hati melangkah masuk kedalamnya, gue ga bisa langsung nyelonong aja. Gue punya piling yang selalu menuntun gue kearah mata angin, tapi jika emang seseorang itu baik buat gue, mungkin aja gue bakal berjalan cepat di depanya. :D

Gue emang selalu nyaman bersandar sendiri di antara rumput dan pohon di savana, ini bagaikan gue yang sendiri dikelilingi keindahan2 alam, tapi tanpa seseorang yang menemani gue, gue serasa sepi juga. Kemungkinan gue bakal nyari teman untuk mengobrol, mungkin batu, kayu, dan bunga? gila!

Ada banyak orang yang belum paham sama artinya mencintai, mereka saling mengartikan, beradu argumentasi, menyuguhkan Ego yang kolot, dan cuman kata-kata kiasan palsu, tapi kadang mereka belom pernah merasakan titik tumpu dari sebuah Cinta.

Semestinya gue juga harus paham dengan keadaan, yah emang gue paling mengutamakan situasi. Dimana saat gue menyatakan "ya! gue harus begini, dan Tapi...?" itulah cara gue membiasakan membaca situasi.

okeh ;)